JAKARTA, kini.co.id – Untungnya, Negeriku… Kaum Muslimnya Berakhlaq Tinggi.
Untungnya… yang dihina dan yang dinista itu adalah Kitab Suci Umat Islam. Jadi ketika si penista hanya dihukum ringan melalui sidang dagelan, umat Islam hanya protes dgn damai. INILAH KEMULIAAN ISLAM DI NEGERI KU. Bayangkan, seandainya yang dihina itu kitab suci umat lain. Bisa-bisa si penista itu dihukum mati karena kasus penodaan agama.
Untungnya… yang mengancam TNI itu orang berbaju kotak-kotak, jadi aparat keamanan cukup memaklumi dan menyatakan orangnya susah ditemukan karena sembunyi di planet Namec. INILAH KEMULIAAN AKHLAQ ORANG MUSLIM DI NEGERIKU.
Bayangkan, kalau yang bilang seperti itu orangnya pakai jubah dan berjenggot, bisa-bisa bakal diberlakukan Daerah Operasi Militer di kawasan mayoritas muslim dgn stigma preman-preman berjubah dan diberlakukan Jam Malam selama 6 bulan.
Untungnya… yang dibilang “Pribumi” dan “Tiko” itu seorang gubernur Muslim yang low-profile dan pemaaf. Jadi saat dimintai permohonan maaf, langsung diterima dengan baik.
INILAH KEMULIAAN AKHLAQ PEMIMPIN MUSLIM DI NEGERIKU.
Bayangkan, seandainya yang dibilang “Tikus Kotor” itu gubernur non-Muslim, bisa-bisa bakalan heboh seisi negeri, dan media massa akan menyematkan label “Anti-Bhinneka” kepada si penghina berikut orang-orang sejenisnya.
Untungnya… yang disiram Air Raksa itu seorang penyidik Muslim yang habis pulang dari Shalat Subuh. Jadi saat disampaikan bahwa itu hanya terkait kasus persaingan bisnis Online jualan Jilbab, masyarakat percaya & tidak bisa lagi reaktif. INILAH RENDAH HATINYA KAUM MUSLIMIN DI NEGERIKU DAN LOLOT NYA APARAT DI NEGERIKU
Bayangkan, seandainya yang disiram air raksa itu seorang penyidik non-Muslim yang habis pulang sembahyang dari tempat ibadahnya, bisa-bisa bakalan ada RUU teroris terkait pengamanan rumah ibadah dan setiap tempat ibadah selain masjid akan dijaga oleh satu kompi pasukan khusus!
Untungnya… yang menjadi target fitnah skandal wanita itu selalu saja tokoh agama dari umat Islam, jadi semuanya bisa diselesaikan dengan maaf saja.
ITULAH KEKUATAN IMAN PARA TOKOH MUSLIM YG TUMBUH SILIH BERGANTI DI NEGERI INI
Bayangkan, jika yang difitnah itu tokoh agama lainnya, bisa-bisa geger lah seisi negeri dibuat karenanya. Umat Islam juga pasti bakal kena imbasnya sebagai umat penyebar dusta dan anti kerukunan!
Untungnya… yang menjadi target sniper dan teror terhadap keluarganya itu hanya dari kalangan tokoh Umat Islam saja, jadi saat mereka mengungsi ke luar negeri demi mengamankan anak-istri, tidak perlu lagi diusut siapa penembak jitunya dan apa motif di baliknya.
LAGI-LAGI, ITULAH LOLOT NYA APARAT DI NEGERIKU
Bayangkan, seandainya yang diteror dan ditembak oleh sniper itu tokoh dari umat lain, sudah tentu pelakunya adalah teroris jaringan ISIS dari kalangan Islamis Ekstremis Radikalis berjenggot lebat dan tidak berkumis!
Untungnya… yang kajiannya dibubarkan dan dilarang itu adalah kajian-kajian berbau Islam saja, jadi selesai disuruh pulang, langsung baca Hamdalah dan bubar barisan. ITULAH TOLENSI NYA YG TINGGI DARI KAUM MUSLIM DI NEGERIKU
Bayangkan, kalau yang dibubarkan itu kajian tentang LGBT atau kajian warisan Animisme-Dinamisme, Syiah dan Klompok Sesat lainnya, bisa-bisa yang membubarkan bakal dibombardir dengan tuduhan anti Pluralitas dan Keberagaman, anti Kearifan Lokal dan tidak Pancasilais.
Untungnya… yang disebut Makar itu cuman yang menyeru khilafah dan penegakan Syariat saja, jadi masyarakat hanya bisa mengelus dada saat aktivitas mereka dikebiri dan dikawal ketat. ITULAH HEBATNYA KECINTAAN KAUM MUSLIM TERHADAP NEGERINYA
Bayangkan, kalau seandainya yang disebut Makar itu yang menyeru Komunisme dan Separatisme seperti di PAPUA, bisa-bisa jagat-raya gempar dan mengatai penyebut makar tersebut dengan label Anti-NKRI.
Untungnya, Negeriku… Umat Islam di dalamnya masih mayoritas, akhlaqnya selalu baik kpd siapapun, dan sangat mendambakan perdamaian di negeriku. Jadi mau dihina, diinjak-injak dan diteror, semuanya bakal selesai hanya dengan kata maaf. Bayangkan, seandainya umat Islam minoritas di negeri ini, bisa jadi jadi bahan pembantaian, dan nasibnya gak jauh beda dengan tetangganya di Rohingya…
SELAMA UMAT ISLAM DI NEGERIKU INI MASIH SELALU BAIK, MAKA NEGERIKU AKAN TETAP DIJAGA OLEH RABBNYA KAUM MUSLIMIN
Jdi… Apa alasan kalian membenci dan memusuhi saudara-saudaraku kaum muslimin di negeriku, yg sangat mendambakan, tegaknya keadilan, kedamaian, kemakmuran, kemanusiaan, dan persatuan dalam naungan ridho Tuhan dan ketentuan SyariatNYA?
MIKIIIIIR, MIKIIIIIR, MIKIIIIIIR
Jangan sampai salah kesimpulan dgn kata kata
MAKAAAAR, MAKAAAAR, MAKAAAAR
hati & otak kodok… Memang sangat beda dgn otak dan hati kaum muslimin.
Semoga jdi bahan perbaikan isi hati & otak warga negeriku, biar bisa beda dgn hati & otak kodok.
oleh : Yusuf Al-Amien, Mahasiswa Pascasarjana Kairo, Mesir