Jakarta, kini.co.id – Bukan hanya Petugas Bandara, Petugas Imigrasi rupanya juga terlibat dalam pelarian mantan Presiden Direktur Lippo Group, Eddy Sindoro dari kejaran penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Petugas imigrasi yang terlibat itu bernama Andi Sofyar.
Dalam surat dakwaan bernomor 103/TUT.01.04/24/10/2018 terungkap bahwa Andi menerima uang sebanyak Rp 30 juta dan satu buah HP merk Samsung tipe A6.
Awalnya, pada tanggal 28 Agustus 2018, Eddy Sindoro kembali diusir oleh otoritas Imigrasi Malaysia. Atas pengusiran tersebut, pada tanggal 29 Agustus 2018, Eddy ditemani oleh Jimmy dan Michael akan pulang ke Indonesia menggunakan pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan AK 380 pukul 06.55 waktu Malaysia.
Mengetahui jadwal kepulangan Eddy Sindoro ke Indonesia, Lucas memerintahkan Dina Soraya membeli tiket untuk Eddy, Jimmy dan Michael dengan rute penerbangan Jakarta-Bangkok pada tanggal 29 Agustus 2018 pukul 09.40 WIB.
Menindaklanjuti perintah Lucas, Dina Soraya meminta Bowo untuk membeli tiket dimaksud dan menginformasikan jadwal kedatangan Eddy, Jimmy, dan Michael dari Malaysia. Selanjutnya Bowo pun membeli tida tiket Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 0866.
Pada tanggal 29 Agustus 2018 sekira pukul 08.00 WIB bersamaan dengan mendaratnya pesawat AirAsia AK 380 di Bandara Soekarno Hatta, Dwi Hendro Wibowo alias Bowo memerintahkan M Ridwan selaku Staff Customer Service Gapura mencetak pass atas nama Eddy Sindoro, Chua Chwee Chye alias Jimmy alias Lie dan Michael Sindoro tanpa kehadiran yang bersangkutan untuk diperiksa identitasnya.
“Bowo juga memerintahkan Andi Sofyar selaku petugas Imigrasi Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk stand by di area Imigrasl Terminal dan melakukan pengecekan status pencegahan Eddy Sindoro,” kata Jaksa Abdul Basir.
Selanjutnya Bowo dan Yulia menjemput Eddy Sindoro, Jimmy dan Michael di depan pesawat menggunakan mobil AirAsia langsung menuju Gate U8 terminal 3 tanpa melalui pemeriksaan imigrasi, dimana M Ridwan telah mempersiapkan boarding pass mereka.
Sekira pukul 09.23 WIB, Eddy dan Jimmy langsung terbang ka Bangkok tanpa diketahui pihak imigrasi sebagaimana yang dinginkan oleh Lucas. Sedangkan Michael membatalkan penerbangannya.